Friday, February 13, 2015

Mungkin Tak Terbandingkan

Udah lama gue ga ngeblog dan nulis nulis basi ga jelas tapi kalian tidak usah berfikir macam macam, entah mungkin kalian berfikir gue sedang sibuk dengan cowok baru gue, maaf maksud gue cewe baru gue maka kalian salah, karena gue jomlo nganggur ahaha. *apasih gajelas*

Yang mau gue posting sekarang merupakan perbandingan kebahagian..... emang bisa apa sebuah rasa positif ini di perbandingkan dengan tingkatannya yang lain, yaudah kita simak aja dulu.

Kemarin tanggal 10 Februari 2015 dimana gue mulai penat dengan kabar dosen yang ga jelas hingga gue memutuskan diri gue untuk pulang ke Bekasi... *hening* ya bekasi yang kena bullying itu, "walaupun dibully bagai mana pun cuma Bekasi yang bisa gue sebut rumah" - KataBayu, selama perjalanan gue menemukan adanya hal yang mnarik di daerah pinggiran Palembang ini tempat pemukiman kumuh yang tidak jauh dari kota ternyata masih menyimpan kebahagian - kebahagian kecil didalamnya.





koleksi pribadi

Mereka masih bisa tertawa kan, jika kalia melihat langsung seperti apa yang gue liat, mungkin kalian akan merasakan betapa bahagianya mereka, mereka merasa cukup dengan apa yang ada pada mereka sekarang, mereka terlihat menikmati dengan cara mereka masing masing. dan ini gratis.

Berbeda dengan ini.



Memang tergolong mewah dari yang tadi, tapi bukan bererti anak anak yang bermain di sungai itu tidak sebahagia yang ada di kolam renang megah ini. mereka hanya merogoh kocek demi sebuah kebahagiaan, menurut gue ini merupakan salah satu kebahagiaan yang berbayar. Dan............ dilingkungan gue sekarang ini mulai terdokrin dengan kata kata "Bahagia itu butuh uang" sama gue juga berpendapat begitu, tapi kalau dilihat anak anak tepi sungai ini, mereka tidak butuh uang untuk memperoleh sebuah kebahagiaan yang sama halnya dengan orang yang ada di kolam renang,

Tapi jika kalian memahaminya lebih jauh lagi, kalian akan mengerti apa itu kebahagian, baik di sungai maupun di kolam renang, baik gratis maupun berbayar, mereka bisa bahagia karena mereka bersama sama melakukan hal yang sama dengan tujuan yang sama demi kesenangan bersama.

Coba kalian bayangkan jika kalian mampu mengeluarkan uang banyak demi sebuah kesenangan batin kalian dan namun hanya kalian sendiri yang menikmati itu, kalian pasti bosan, sendirian menikmati apa yang kalian punya tanpa ada orang sebagai tempat berbagi kesenangan tersebut. dari sini kita tahu, bahwa 

"Kebahagiaan ada saat berbagi"

-bayangkan kalian masuk ke kolam renang termahal di dunia tapi di kolam itu cuma kalian sendirian.
-bayangkan jika kalian mandi di sungai tapi cuma ada kalian seorang.
-bayangkan jika kalian ada masalah dan cuma kalian sendiri yang memendam.
-bayangkan jika kalian berpikir sendiri di bangku paling belakang ketika kalian belajar.
-bayangkan ketika kalian mengerti ilmu yang kalian pahami tapi hanya kalian sendiri yang mengerti.
-bayangkan kalian melangkah sendirian tanpa seorang teman  untuk masa depan kalian.

dan, kesimpulan perbandingannya adalah, 

"Nilai kebahagian seseorang diukur dari seberapa banyak orang yang kalian angap penting dan seberapa hebatnya cara kalian mempertahankan sesuatu yang mampu membuatnya bahagia." 

(entah dia rela berkorban ga makan demi suatu barang hingga bertaruh kehidupannya). dari situ kita akan tahu seberapa besar rasa bahagianya ketika orang itu bersama hal yang dia pertahankan.

Dan satu hal yang menurut gue paling bahagia adalah "ketika menerima kebahagiaan dari orang yang tidak pernah menganggap kita penting. yang mampu membuat kita tampak bodoh untuk mempertahankan hal yang ga pernah menganggap gue sebagai kepentingan baginya."  Jelas.. Kan!

No comments:

Post a Comment