Sebenernya agak parno juga bikin postingan
beginian takut doi-nya ngebaca ahahaha, tapi tenang akan gue lanjutkan (siap
babak belur biar badan hancur lebur!!).
Teringat dari beberapa kejadian didalam
kisah syahdu ini (seperti malam minggu terakhir gue di 2014 yang syahdu), gue juga ga ngerti mengapa harus keingat, dimulai dari yang awalnya masuk ke Peleton
II (istilah kelompok yangg digunakan dalam pendidikan) dan gue ga sadar
awalnya ada si hawa ini, hingga sampai suatu saat kita dikumpulkan oleh tentara yang kemacoannya tak perlu dipertanyakan
untuk makan bersama di koridor dan saat itu gue baru sadar ada dia di peleton
gue karena dia duduk di depan gue dan gue tergelak kagum walaupun dia sedang
dekil dekilnya, namun ada yang tak
tertutupi oleh kedekilannya ahaha.
Pernah diawal minggu pertama setalah masa orientasi siswa selesai, gue
dan temen gue (sahlan) pergi mencari alat pelindung diri untuk praktikum kimia,
kita pergi ke pertokoan dan tidak sengaja mertemu si hawa dan raku, Lalu kita
bertegur sapa pada raku saja hingga raku memperkenalakan si hawa, ia tidak
mengenalakan si hawa dengan sebutan temannya atau pacarnya, seenggaknya untuk
pertamakalinya gue bisa bertatap muka sama si hawa saat dia udah ga dekil lagi
haha. :p
Pernah ketika suatu waktu dia megang pundak
gue sehabis upacara bendera, niat gue yang mau ke kantin sehabis upacara
ternyata membawa berkah tiba tiba aja ada terpeleset
kecil dan memegang pundak gue dari belakang padahalkan gue kan ga make parfum AXE
(parfum yang bikin bidadari lupa diri itu), bertepatan pada saat terpeleset kecil itu gue mendengar sebuah
gumaman kecil dari mulutnya, “upps... Sorry”. Mendengar gumaman lemah lembut
nan syahdu ini mata gue yang sipit makin sipit dan tanpa reflek apa apa atau
membalas gumamannya setelah gue mengetahui yg megang pundak gue itu dia si hawa
ini ( bagai rejeki tuhan yang tak pernah terduga)
T_____T
Pernah ketika apel pagi gue dibarisan gue
dan dia juga di barisan dia ahahah, kita berbeda bariasan karena kita beda
kelas ahahhahaha (jelaslah bego) nah gue ini ya sekedar curi curi pandang aja
ke barisan dia, tapi yang luar biasanya pandangan gue ke dia itu jarang ada
kepala orang yang menghalangi pemandangan gue, (woaha ha ha ha, bahagia gue
gokil).
Pernah ketika dia lewat koridor pada saat
pelaksanaan pekan kreatifitas mahasiswa temen gue ini memanfaatkan gue yang
sedang asik main RPG, temen gue bilang, “itu aldhi itu aldhi itu aldhi” dan gue
tetep bersikap cool dan ga peduli apa apa (dalem hati persetan dengan
teman gue ini) si hawa ini cuma bilang, “apaan sih” pasti dia kesal karena
sikap temen gue ini, gue juga ga ngerti yang jelas ketika dia lewat depan gue
pada langkahnya terjadi suatu perstiwa gerak lurus diperlambat berubah
beraturan dan kepalanya menoleh kearah koridor yang udah dia lewatin (arah tenggara dari posisi awal yang
menghadap barat) yang sedang bermain, mungkin dia memberi kesan sinis kepada temen gue
yang ngeluarin jigong tadi. dia berada tepat diarah jam 2 dari gue.
Pernah juga saat peken kreatifitas mahasiswa ada kompetisi Ranking
Satu, menjawab pertanyaan dengan system Knock Out. Seneng aja bisa liat gaya
dia mikir, namun sayang dia out duluan, wajar aja, karena kita dijemur disuruh
mikir di lapangan, manurut gue, cewe mana bisa begitu. haha
Pernah, pernah, dan pernah. Jika disimpulakan
secara garis besarnya adalah gue cuman sekedar lelaki pengecut doang, berbeda
dengan si Raku yang gue denger perjuangan si Raku ini buat dapetin si hawa luar
biasa, dengan tinggi badan 165 cm, berat 67Kg dan doi-nya
pinter, berkacamata (gue anggap kacamata itu bikin seksi), bahkan humoris yang
berbanding terbalik sama gue lah wkwkwk. Dan lo yang sekarang sebagai doi-nya
harus inget “bukan cuma lo doang yang
mau bahagiain dia” tapi banyak, termasuk gue.
Palembang, 23 Desember 2015
#to be continue
-Aldhi
No comments:
Post a Comment