Monday, October 23, 2017

[Part 2] Let Her Go! : I Still! Can’t Do It!

Sebenernya agak parno juga bikin postingan beginian takut doi-nya ngebaca ahahaha, tapi tenang akan gue lanjutkan (siap babak belur biar badan hancur lebur!!).

Teringat dari beberapa kejadian didalam kisah syahdu ini (seperti malam minggu terakhir gue di 2014 yang syahdu), gue juga ga ngerti mengapa harus keingat,  dimulai dari yang awalnya masuk ke Peleton II (istilah kelompok yangg digunakan dalam pendidikan) dan gue ga sadar awalnya ada si hawa ini, hingga sampai suatu saat kita dikumpulkan oleh tentara yang kemacoannya tak perlu dipertanyakan untuk makan bersama di koridor dan saat itu gue baru sadar ada dia di peleton gue karena dia duduk di depan gue dan gue tergelak kagum walaupun dia sedang dekil dekilnya, namun ada yang tak tertutupi oleh kedekilannya ahaha.

Pernah diawal minggu pertama setalah masa orientasi siswa selesai, gue dan temen gue (sahlan) pergi mencari alat pelindung diri untuk praktikum kimia, kita pergi ke pertokoan dan tidak sengaja mertemu si hawa dan raku, Lalu kita bertegur sapa pada raku saja hingga raku memperkenalakan si hawa, ia tidak mengenalakan si hawa dengan sebutan temannya atau pacarnya, seenggaknya untuk pertamakalinya gue bisa bertatap muka sama si hawa saat dia udah ga dekil lagi haha.  :p

Pernah ketika suatu waktu dia megang pundak gue sehabis upacara bendera, niat gue yang mau ke kantin sehabis upacara ternyata membawa berkah tiba tiba aja ada terpeleset kecil dan memegang pundak gue dari belakang padahalkan gue kan ga make parfum AXE (parfum yang bikin bidadari lupa diri itu), bertepatan pada saat terpeleset kecil itu gue mendengar sebuah gumaman kecil dari mulutnya, “upps... Sorry”. Mendengar gumaman lemah lembut nan syahdu ini mata gue yang sipit makin sipit dan tanpa reflek apa apa atau membalas gumamannya setelah gue mengetahui yg megang pundak gue itu dia si hawa ini ( bagai rejeki tuhan yang tak pernah terduga) T_____T

Pernah ketika apel pagi gue dibarisan gue dan dia juga di barisan dia ahahah, kita berbeda bariasan karena kita beda kelas ahahhahaha (jelaslah bego) nah gue ini ya sekedar curi curi pandang aja ke barisan dia, tapi yang luar biasanya pandangan gue ke dia itu jarang ada kepala orang yang menghalangi pemandangan gue, (woaha ha ha ha, bahagia gue gokil).

Pernah ketika dia lewat koridor pada saat pelaksanaan pekan kreatifitas mahasiswa temen gue ini memanfaatkan gue yang sedang asik main RPG, temen gue bilang, “itu aldhi itu aldhi itu aldhi” dan gue tetep bersikap cool dan ga peduli apa apa (dalem hati persetan dengan teman gue ini) si hawa ini cuma bilang, “apaan sih” pasti dia kesal karena sikap temen gue ini, gue juga ga ngerti yang jelas ketika dia lewat depan gue pada langkahnya terjadi suatu perstiwa gerak lurus diperlambat berubah beraturan dan kepalanya menoleh kearah koridor yang udah dia lewatin (arah tenggara dari posisi awal yang menghadap barat)  yang sedang bermain, mungkin dia memberi kesan sinis kepada temen gue yang ngeluarin jigong tadi. dia berada tepat diarah jam 2 dari gue.

Pernah juga saat peken kreatifitas mahasiswa ada kompetisi Ranking Satu, menjawab pertanyaan dengan system Knock Out. Seneng aja bisa liat gaya dia mikir, namun sayang dia out duluan, wajar aja, karena kita dijemur disuruh mikir di lapangan, manurut gue, cewe mana bisa begitu. haha

Pernah, pernah, dan pernah. Jika disimpulakan secara garis besarnya adalah gue cuman sekedar lelaki pengecut doang, berbeda dengan si Raku yang gue denger perjuangan si Raku ini buat dapetin si hawa luar biasa, dengan tinggi badan 165 cm, berat 67Kg dan doi-nya pinter, berkacamata (gue anggap kacamata itu bikin seksi), bahkan humoris yang berbanding terbalik sama gue lah wkwkwk. Dan lo yang sekarang sebagai doi-nya harus inget “bukan cuma lo doang yang mau bahagiain dia” tapi banyak, termasuk gue.

Palembang, 23 Desember 2015
#to be continue

-Aldhi

No comments:

Post a Comment