Monday, October 23, 2017

[Part 3] I'm Stay


Sudah 3 tahun berlalu..

Yudisium telah usai sebentar lagi adalah hari terakhir gue bisa ngeliat dia, intensitas memikirkan apa yang akan gue lakuin buat dia saat wisuda jauh lebih banyak dari pada mikirin uang semesteran gue yang ke pake buat foya foya. saat saat yudisium adalah saat dimana anak anak sekampus berkumpul lagi dari sekian lama kita memikirkan tugas akhir masing masing, ada kabar bahwa dia melakukan tugas akhirnya di pulau sebrang sebenarnya bukan sekedar mendengar kabar tapi gue nanya langsung dari dosennya karna keingintahuan gue. Karena anak anak akan berkumpul kembali di satu ruangan yang tidak begitu besar dimana 4 program studi dibuat per baris dengan jumlah kursi 231 kursi yang berarti gue punya peluang sebanyak 1 per 57.75 Cuma 1.73% untuk bisa ngeliat dia lagi, karena selintas terpikir juga apa yang gue rindukan tentang masa masa awal gue mulai mengagumi hingga mulai menyukai.
Dari bulan ke bulan, hari ke hari, menit ke menit, detik ke detik, Palembang ke Tanggerang, Tanggerang ke Bogor, Bogor ke Bekasi, sampe Bekasi ke Palembag lagi gue masih aja ga punya langkah awal sekedar buat katakan "hai" yang akan diakhiri dengan katakan "bye" merupakan kisah romansan anak jaman sekarang wahaha. tapi tenang gue tidak begitu karena evolusi didiri gue yang sekarang gue ngerasa daya pikir gue udah beda dengan prinsip prinsip kehidupan yang mulai berubah. Ada yang ingin gue ceritakan dari kisah gue di yudisium kemarin ahaha, ketika gue hampir telat datang untuk yudisium, sebenernya sih sengaja males aja ngantri berdiri cuma buat absen.
Dari awal gue masuk sampe selesai acara yudisium gue ga bisa nemu posisi dia, ada saat saat dimana gue bisa ngeliat dia fokus tanpa peduli sekitar gue , yaitu saat dimana sesi foto bersama dengan para petinggi kampus, disitu gue liat posisi dia berada di sebelah kiri dari posisi gue arah jam 11. gue fokus ke semua gaya saat kelas mereka akan difoto, gue sempat tersenyum melihat gaya dari mimik mukanya yang biasa dan sederhana namun memikat, dan gue ngerasa ga salah terpikat oleh sebuah kesederhanaan tanpa adanya artifisial. Dan yang bikin bergetar ketika gue liat dia jelas senyumnya makin lebar, entah karena ada doinya di arah jam 4 dari posisi gue, atau dia sedang bercanda sama temennya. Yang jelas gue seneng masih ada simpul di mukanya yang melebar ahaha, karena ini suatu yang ga pernah gue jumpai selama kuliah 3 tahun di kampus,
Dibulan agustus, kita melaksanakan wisuda. Gue ada di bangku paling belakang, didepan barisan orang tua para siswa, itu adalah momen gue bisa liat si hawa ini untuk yang terakhir, dia make kebaya dengan warna gelap namun tidak mengurangi ciri khas dia sebagai cewek yang ga anggun, gue yakin bagnet pasti bakal keliatan, karena dia merupakan mahasiswi yang mendapat gelar pujian dan mahasiswa berprestasi, pasti orang tuanya bangga sama doi, gue juga begitu dapet apa yang dia dapet, tapi orang tua gue ga hadir pada hari itu soalnya gue yang ngelarang haha, posisi orang tua gue digantikan dengan sohib gue, Sahlan, Harley dan Wandi. Mereka yang nyuruh gue buat katakan “hai” untuk yang pertama dan terakhir di kondisi begini, namun gue urungkan, karna yg gue liat dia lagi bahagia2nya sama doi dan teman2nya. Haha
Sebenarnya masih banyak event event istimewa yang ga bisa gue ketik disini, sengaja biar jadi kenangan dan sejarah tersendiri, bahwa gue pernah ngerasain suka ke lawan jenis sampe sebegini. Dan setidaknya kehidupan kampus gue jadi ga flat banget. (lol).
 Kalimat terakhir yang bisa gue tuang disini,
“as the last hope with this page, and what happened in the last three years, could be the last“
#Terimakasih
Palembang, 10 Oktober 2016
Repost – Happy Birthday – One Of Your Fans.


No comments:

Post a Comment